Rabu, 12 Juni 2013

Kenangan Bersama Teman-teman Sekelas ( B PAGI MATEMATIKA 2009 STKIP PTK)

Dirng...dring...dring...alaram dihpku berdering, waktu menunjukan pukul 03.00 Wib dan pagi itu adalah hari Selasa,03 Juli 2012.  Suasana yang dingin menambah kenikmatan tersendiri bagi yang masih tertidur. Apalagi selimut yang membungkus seluruh badan membuat jiwa kita semangkin terbawa menikmati suasana pagi.  Aku yang biasanya setiap hari bangun terlambat, tapi  kali ini bangun dengan cepat. Selimut yang masih melekat dibadanku segera kulapaskan. Tanpa merapikan tempat tidur,  aku langsung mengambil handuk dan pergi menuju kamar mandi. Dinginnya pagi itu seakan tidak terasa dibadanku. Satu, dua, centong air membasahi seluruh tubuhku, ditambah  dengan harumnya bau sabun lux yang kuusapkan keseluruh badanku. Hanya beberapa menit saja aku berada dikamar mandi. Aku pun kembali ke kamarku, memilih pakaian yang akan kukenakan.  Dring,,dring,,,, hendponeku berdering. Dikejauhan sana terdengar  suara Indah temanku  “kita nunggu dimana ?” sambil mengenakan pakaian aku menjawab “ kita cukup nunggu teman-teman diperempatan lampu merah 28 oktober”. Bagitulah percakapan singkat antara aku dan temanku Indah. Aku pun kembali menyiapkan seluruh peralatan yang akan kubawa, tidak lupa aku memakai minyak rambut “celear” dan parfum “Aigner” menyempurnakan keharuman dari sabun lux kesukaanku. Kurang lebih 15 menit waktu yang kugunakan.
Pagi itu, untuk menganjal perut agar tidak kosong dan masuk angin. Aku serapan dengan sepiring nasi yang sayurnya indomie sedap dicampur sawi  dan telur. Untuk mengaktisivasi ngantuk aku minum secangkir kopi. Setelah 10 menit sesudah minum kopi, untuk menambah energi dan kehagatan didalam tubuh aku minum dua bungkus tolak angin. Ku ambil hendponeku untuk membangunkan temanku serumah namanya Julius yang bersedia mengantarku ke perempatan lampu merah 28 oktober menunggu bus yang akan mengantar rombongan kami ke Pasir Panjang Singkawang. Julius adalah teman yang paling baik dirumah tempat aku tinggal. Karena sudah ada kesepakatan dengan Julius sebelum tidur. Dia pun bangun, cuci muka dan siap mengantarku. Brum,,brum,,,suara motor vixson Julius berbunyi menandakan Julius siap berangkat mengantarku. Tanpa  ragu-ragu lagi aku langsung naik diatas motor dan kami pun menuju perempatan lampu merah 28 Oktober. Kurang lebih 5 menit kami sudah sampai ditujuan, kebetulan jaraknya tidak jauh dari rumah tempat tinggalku. Julius tidak ikut menemaniku menunggu bus, dia langsung memutar motor vixsonnya dan kembali lagi kerumah.
Di Perempatan lampu merah 28 oktober, ada  beberapa orang yang juga sedang menunggu bus dan satu orang bapak yang menawarkan jasanya untuk mencarikan atau memberhentikan bus yang lewat. Ku ambil hendpone, ku telepon temanku Makarius Arya Barie dipanggil Ari tapi tidak diangkat. Melihat Ari tidak mengangkat teleponku, aku menelepon Yudi dan Yudi juga tidak mengangkat teleponku. Lalu aku menelepon Indah menanyakan posisinya, dia menjawab sudah berada dikampus ( tempat kesepakatan untuk keberangkatan). Kembali lagi aku menelepon Ari dan Yudi, tapi tetap tidak diangkat mereka. Sambil menunggu aku menghidupkan sebatang rokok LA dan menikmatinya. Dring...dring..handponeku berdering, ternyata temanku Pio dan kami mulai percakapan. Isi percakapan kami yaitu Pio menyatakan dirinya sudah nunggu bus dan menanyakan teman2 yang lainnya. Baru beberapa menit berbicara dengan Pio,Yudi meneloponku. Isi percakapan kami pun tidak jauh beda dengan percakapan aku dan pio. Kembali aku menelepon Ari sampai 4 kali tapi tetap saja tidak diangkat. Dari samping kananku ada seorang bapak berjalan menghampiriku dan  menawarkan jasanya. Saya bilang saya lagi nunggu bus yang akan mengantar rombongan kami ke pasir panjang singkawang. Untuk memecahkan suasana saya tawarkan sebatang rokok kepada bapak itu dan terjadilah percakapan. Dari kejauhan Yudi yang diantar bapaknya pakai motor datang menghampiri aku dan kami sama-sama nunggu teman-teman yang lain. Lagi asyik-asyik ngobrol tiba-tiba ada sms dari Pio menanyakan Ari apakah ada bersamana dengan aku ? saya balas dengan singkat “ tidak ada bro “, sesudah itu aku kembali menelepon Ari. Kali ini, Ari mengangkat teleponku. Aku tanya dia “ bro, teman-teman sudah nunggu, sekarang kamu dimana ? “   Ari menjawab saya sudah bersama dengan mereka. Saya pun baru merasa tenang. Kenapa kalihatannya Ari begitu sangat penting buat saya dan teman-teman ? karena di tour ini Ari ditunjuk sebagai pemimpinnya.  Kami bertiga, aku, yudi dan bapak tadi kembali ngobrol terkait bus dan kunjungan.
Dihandponeku waktu menunjukan pukul 04.30 wib kurang lebih sudah 1 jam aku nunggu busnya tapi belum juga kunjung datang. Berdasarkan kesepakatan kami, dimana keberangkatannya paling lambat pukul 04.00 wib, seharusnya kami sudah dalam perjalanan menuju pasir panjang singkawang dan meninggalkan kota pontianak. Dring..dring.. handponeku berbunyi kembali, ternyata SMS dari Pio memberitahukan sebentar lagi mereka sampai dan sekaligus memerintahkan aku dan Yudi supaya siap-siap. Tidak lama kemudian kurang lebih 5 menit, bus yang aku tunggu sudah tiba. Busnya berhenti pas didepan aku dan Yudi nunggu. Kami pun segera masuk dalam bus. Jumlah kami didalam bus 35 ditambah 1 supir dan 2 knetnya jadi totalnya ada 38 orang. Ini melebihi kapasitas bus yang hanya memuat 27 orang + 3 serap atau 33 paling maxsimal.
Didalam bus, aku duduk dibangku serap bagian pintu belakang. Ku pandaingi dari belakang sampai kedepan. Ada yang duduk tenang sambil pejamkan matanya dan ada yang ngajak bercanda. Tiba-tiba dibelakang saya ada yang memainkan gitar namnya khairil zakaria dan kami pun mulai meramaikan bus dengan bernanyi sambil diiringi suara petikan gitar. Suara merdu pun mulai berkeluaran tidak ubahnya seperti suara kodok yang lagi pesta disawah. Entah beberapa lagu yang kami nyanyikan sampai membuat pemain gitar khas khairil kecapekan. Diwajok bus kami berhenti mengambil teman kami yang namanya Trisna. Trisna adalah salah satu yang paling berbadan besar diantara kami, orangnya ringan tangan dan kami sering ditraktir olehnya. Hanya beberapa menit saja bus kami berhenti dan kembali melaju, kira-kira kecepatannya 90-100km/jam. Agar teman-teman tidak tertidur aku memanfaatkan kamera hpku dengan mengatakan yang tidur difoto trus di posting di Fb. Ternyata senjataku cukup ampuh membuat teman-temanku tidak tertidur, karena mereka takut fotonya diposting difacebook. Tapi ada diantara mereka tidak peduli sehingga ada tertidur. Biar omonganku tidak dianggap main-main saja. Aku pun mengambil gambarnya dan langsung mempostingnya difacebook.  Setibanya di Jungkat supir bus memutar lagu-lagu remix. Lagu-lagu remix inilah menemani perjalanan kami menuju pasir panjang. Selain itu, teman-teman yang membawa kamera digital juga mulai mengambil gambar.
Sebelum memasuki kawasan wisata pasir panjang singkawang. Bus kami berhenti ditempat warung makan. Disini teman-teman diarahkan supaya membeli makanan/ nasi bungkus. Teman-teman yang bawa kamera pun tidak mau ketinggalan momen. Mereka langsung mengambil gambar, dengan berbagai gaya dan sudut pandang. Aku pun tidak mau ketinggalan berfoto dengan mereka. Gaya model artis korea pun mulai diparagakan oleh teman-teman yang cewek. Ya, mereka memang teman yang unik dan cantik-cantik walaupun lebih cantiklah artis korea. Tidak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan. Kurang lebih 10 menit perjalanan dari warung makan, kami sudah memasuki kawasan wisata pasir panjang. Dari sinilah keceriaan yang tadinya biasa-biasa saja mulai tampak luar biasa. Di gerbang/ pintu masuk kawasan wisata belum ada penjaganya. Bus kami masuk tanpa membayar pajak.
Setibanya ditempat tujuan, aku melihat jam dihandponeku menunjukkan pukul 08.38 wib. Lalu segera otakku merespon, pantasan tadi digerbang belum ada penjaga rupanya ini kepagian. Mungkin rombongan kamilah yang memecahkan rekor itu, luar biasa bukan, semangatnya.  Satu persatu kami keluar dari bus. Setelah semuanya keluar dari bus. Ari menjalankan tugasnya sebagai pemimpin atau ketua panitia tour. Kami disuruh istrirahat dan disarankan kumpul kembali pukul 09.00 wib untuk memulai acara yang telah disiapkan Ari. Kami pun berpencar, ada yang ke kamar kecil, ke kantin, foto-foto, main volly, dan main gitar sambil bernanyi.  Aku memanfaatkan istirahat bernanyi bersama teman-teman.
Tidak terasa waktu istirahatnya, mungkin karena aysiknya bernyanyi dengan suara yang merdu seperti suara didalam drum.  Kami diminta oleh Ari ngumpul. Berarti saatnya untuk memulai acara yang disiapkan oleh Ari. Pertama-tama kami disuruh berbaris dan mendengarkan susunan acara yang akan dibacakan oleh ketua panitia kami. Ada pun susunan acaranya yaitu :
Pukul 09.00 wib -11.30 wib permaianan
Pukul 11.30 wib – 13.30 wib isoma
Pukul 13.30 wib – 14.30 wib bakar + makan jagung
Pukul 14.30 wib – 17.00 wib bebas
Pukul 17.00 wib – 17.45 wib pengarahan ,pesan dan kesan dari ketua tingkat, dan bersalam-salaman serta saling memaafkan.
Sehabis membacakan susunan acara. Ketua panitia membagi kami menjadi 4 kelompok. Setelah itu, kami pun diarahkan untuk mendengarkan aturan dalam permainan yang disiapkan oleh ketua panitia. Saatnya permainan.
Permainan yang dirancang ketua panitia sangat luar biasa. Kami dituntut untuk menjaga kekompakan agar menjadi yang terbaik. Masing-masing ketua kelompok mengarahkan anak buahnya. Dikelompokku yang menjadi ketua Ibnu Rubiansyah. Dalam 4 permainan kelompok kami tidak mendapatkan nominasi terbaik. Walaupun, tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Kelompokku tetap merasakan kegembiraan. Begitu pula dengan kelompok lain yang senasib dengan kelompokku. Kami menjunjung sikap sportif dan rasa  kekeluargaan. Ada pun yang mendominasi dalam permainan yaitu kelompok 1 dalam 4 pertandingan, mereka menjuarai 2 permainan. Pada momen ini, canda tawa dan ekspersi lucu berkeluaran, menambah kegembiraan yang telah ada. Aku yang mendapat 2 kali hukuman dan 1 kali menjadi pilihan dari teman yang dihukum. Kujalani dengan rasa ikhlas dan tanpa beban. Ya,,walaupun dihukum aku sangat bahagia, karena dapat menghibur teman-teman dengan aksi konyolku.
Permainan sudah selesai, tapi keinginan untuk bermain masih tampak jelas dimuka teman-temanku semua. Kapan-kapan lagi ya teman, saatnya kita mengisi kampung tengah kata Ari menutup permainan kami. Disini tampak kekompakan itu, tidak ada yang melawan semuanya mudah diarahkan. Teman-teman jangan ada yang berpencar ya makannya, kita buat dua baris dan kita makannya saling berhadapan kata Ari memesan kami. Dengan serempak kami menjawab “ok bro “. Kami pun makan dengan sesuai perintah dari ketua panitia. Oh ya,, kami membawa bekal masing-masing, sehingga menu makanan pun beda-beda. Wah,,, serunya saat itu, ketika kami saling berbagi sayur maupun lauk yang kami bawa.
Selesai makan kami istirahat sebentar, ada yang tidur, ada yang berkeliaran mencari suasana nyantai dan kebanyakan dari kami duduk membuat lingkaran sambil bernyanyi dengan iringan pemain gitar andalan kami Yudi dan Ibnu Rubianyah. Suasana tambah meriah lagi saat teman-teman menjodohkan Yudi dengan Dwi Astuti dan Ibnu dengan Ismi. Kelelahan kami selama dalam perjalanan dan saat bermain tidak terasa lagi. Yang terlihat wajah-wajah berseri yang tampak di setiap rupa teman-teman. Canda tawa pun tidak henti-hentinya keluar dari mulut kami masing-masing.
Ari yang ditunjuk sebagai pemandu kegiatan, sangat sigap dan penuh tanggung jawab melaksanakan tugasnya. Diajaknya beberapa teman-teman untuk membantu dia membuat api. Wah.. untuk apa ya api yang dinyalakan oleh ari dan teman-teman ? kasih tahu gak ya ? ya kasih tahu deh, kasihan nanti ada yang beranggapan untuk bakar teman pula. Api yang dinyalakan oleh Ari dan teman-teman untuk membakar jagung. Setelah apinya menyala saya pun ikut membantu, sambil menunggu api, ada baranya. Sedangkan teman-teman yang lain masih asyik bermain bernyanyi dengan suara merdu sehingga telingga pun sampai sakit mendengarnya. Di tambah lagi pemain gitar handalan kami yang bisa memainkan satu kunci dengan ribuan nada. Bara api sudah terlihat kami pun mulai membakar jagung dengan diiringi nyanyian dari teman-teman. Masih beberapa jagung yang dibakar. Eh sudah ada teman-teman yang minta, maklum lapar lagi karena energi mereka habis saat bernyanyi. Lezat dan maknyus jagung bakarnya. Mertua lewat tidak terlihat lagi.
Sehabis makan jagung bakar kami pun diarahkan kembali oleh pemandu. Wah,, ini yang lebih seru acara bebas lho.. eh jangan salah bebas disini masih tahap yang positif ya,, maksudnya kami diperbolehkan berkeliaran, mandi, dan nyantai dimana saja. Tapi teman-teman rata-rata memilih untuk menikmati asinnya ari laut. Saya juga tidak mau kalah. Saya yang lebih duluan nyebur ke ari laut. Dari kejauhan saya melihat teman-teman menyeburkan para cewek yang gak mau mandi. Ayo teman-teman jangan ragu, jika satu basah semuanya harus basah teriak saya dari kejauhan.
Hanya sebagian kecil dari kami yang tidak menikmati air laut. Oh ya bukannya mereka gak mau, tapi biasalah para cewek lagi dapet,,heheheheheh. Tampak jelas dari muka mereka ada keinginan juga mau mandi. Puas berenang di ari laut kami bermain bola di tepi pantai. Ini kali pertama permainan bola campuran. Maksudnya, pemainnya bercampur cewek dan cowok.  Ayo.. yumi tendang. Ya susah menciptakan gol lapangannya kecil tapi pemainya puluhan. Badan pun terasa capek. Satu per satu pemain memilih untuk menonton sampai akhirnya diganti permainan. Main apa lagi ya ? ini permainan yang tidak kalah serunya lagi. Mau tahu permainan apa ? permainan tangkap bola, cara bermainnya pertama-tama kita suit dulu menentukan siapa yang akan menangkap bola. Kedua, setelah didapat orangnya kita berdiri melingkar mengelilingi teman yang akan menangkap bola. Ketiga, teman yang menangkap bola melemparkan bola ke salah satu peserta. Mudah kan !! tapi ada syaratnya sebelum bola ditangkap kembali oleh teman yang mengejar atau menangkap bola, dia tetap mengejar dan berusaha menangkap bola, terus barang siapa peserta yang bolanya dapat ditangkap oleh penangkap bola tadi, dia yang giliran berikutnya menangkap bola. Permainan berjalan sesuai aturan. Permainan ini mengundang tawa, habis lucu lihat teman yang nangkap bola belari kedepan, kekiri, kekanan dan kebelakang mengejar bola. Permainan ini tidak berlangsung lama, Mungkin karena faktor kecapekan kami pun menghentikan permainan.
Kecapekan bermain, membuat kami memilih duduk ditepi pantai menikmati semburan ombak sambil mengumpulkan pasir. Berawal dari mengumpulkan pasir ujung-ujungnya teman kami Yudi dibungkus dengan pasir. Hanya bagian kepalanya saja yang tidak terbungkus. Saya pun penasaran bagaimana rasanya. Setelah mereka membungkus Yudi. Saya pun minta dibungkus. Wow.. ternyata berat juga ditimpa pasir dan susah bernapas. Hanya beberapa menit saja saya menikmatinya karena susah bernafas. Pio yang melihat, rupanya penasaran juga. Ya saatnya Pio yang dibungkus dengan pasir. Tidak lama kemudian sang pemandu yaitu Ari mengajak kami untuk membersihkan diri karena acaranya sudah selesai.
Sekitar 15 menit kami membersihkan diri kami, sehingga tidak ada lagi pasir yang menempel di badan kami. Kami pun disuruh ngumpul. Kami berdiri melingkar. Setelah semuanya melingkar Ari melanjutkan acaranya. Acara kali ini kesan dan pesan dari ketua tingkat kelas kami. Tapi sebelum ketua tingkat berbicara terlebih dahulu Ari minta maaf atas kesalahannya tadi pagi, pas mau keberangkatan kami ke pasir panjang. Dia yang mandu dia yang terlambat. Disini tampak kembali sifat kekeluargaan diantara kami teman-teman tampa banyak komentar langsung memberikan maaf kepada Ari. Wah..luar biasa, saya langsung membayangkan kalau seandainya penduduk Indonesia seperti ini, pasti kedamaian dan ketentraman kita rasakan.  Oh ya ketua tingkat kelas kami itu saya sendiri. Sekarang giliran saya yang berbicara. Sebelum saya berbicara tidak terasa air mata saya hampir keluar. Rasa haru dan kegembiraan dari saya melihat teman-teman begitu menghormati dan menghargai saya. Saya berusaha tegar dan akhirnya saya menyampaikan pesan dan kesan saya selama di percaya menjadi ketua tingkat di kelas kami. Ada pun pesan saya “ saya meminta teman-teman saya untuk selalu kompak sampai kapan pun dan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan diantara kami “ sedangkan kesan saya “ kebanggaan memiliki teman-teman seperti mereka dan bersyukur Tuhan mempertemukan diri saya dengan mereka”.
Sesudah saya menyampaikan pesan dan kesan saya. Saya pun kembali ke barisan. Ini di luar dugaan saya ternyata teman-teman menyiapkan kado untuk saya. Terima kasih untuk semuanya. Dilanjutkan untuk saling berjabat tangan dan memberikan maaf. B MORNING selalu di HATI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar