Sabtu, 22 Juni 2013

“ Kisah si anak minta uang kepada ibunya “

                     Jam menunjukan pukul 06 : 00 wib. Orang-orang sudah sibuk menyiapkan diri untuk mengejar rejeki hari itu. Begitu juga keluarga Dami ( bukan nama sebenarnya ) juga menyibukan diri untuk memulai pekerjaan. Keluarga ini tinggal di rumah kontrakan.  Mereka mempunyai 2 orang anak. Anak yang tertua tinggal di rumah neneknya karena sekolah di kampung  halaman neneknya.
Hari itu seorang ayah berangkat duluan pergi kerja. Sebelum si ibu dan si anak ini pergi mencari nafkah,  mencuci pakaian dan membersihkan rumah orang terlebih dahulu si ibu kerja dirumahnya.  Masih di sekitar pekarangan rumah, lewatlah seorang penjual kue. Si anak yang melihat penjual kue ini, langsung minta dibelikan kue kepada si ibu. Si ibu yang tidak memiliki sepersenpun uang bingung melihat permintaan si anaknya.  Semua orang tahu, kalau si anak minta sesuatu pasti harus dipenuhi. Di siItulah peran si ibu bijaksana atau tidak. Tapi si ibu yang satu ini sangat luar biasa bijaksananya. Walau hatinya menangis karena tidak bisa memenuhi permintaan anaknya, dia sama sekali tidak menunjukan dirinya lagi kesusahan. Di situlah saya melihat kebijaksanaan si ibu ini. Walau dia berbohong, tapi kebohongannya untuk menutupi tangisan anaknya. Si ibu ini, mengajak anaknya pergi kerja mencuci pakaian dan membersihkan rumah tempat dia kerja. Dengan sepeda yang dimiliki, si ibu membonceng anaknya. Anaknya didudukan dibagian belakang, agar si anak tidak jatuh si ibu mengikat anaknya dengan kain di bagian punggungnya sebagai pengaman.
Dalam perjalanan, si ibu ini masih kepikiran dengan permintaan si anak. Dalam hatinya bertanya bagaimana saya bisa memenui permintaan si anak ?  pertanyaan itu selalu menghantui si ibu.  Di persimpangan si ibu melihat ada uang seribuan, tanpa pikir panjang si ibu membuka tali ikatan anaknya dan langsung meminta si anak mengambilnya. Uang tersebut mau si ibu ini, gunakan untuk membeli kue,  memenuhi permintaan anaknya. Si anak pun menuruti permintaan ibunya. Betapa terkejut dan kaget si ibu ternyata uang tersebut bukan seribu melainkan Rp 61.000,00. Uang tersebut pun langsung dibelikan ke kue dan si ibu dapat memenuhi permintaan anaknya.

Dari cerita tersebut, Tuhan selalu hadir kepada orang-orang yang dalam kebingungan. Maka dari itu, tetaplah tenang dan sabar seperti si ibu tadi. Dengan kesabaran dari si ibu akhirnya si ibu mendapatkan uang. Walau uang tersebut bukan dari hasil keringat dari si ibu. Tapi itu, merupakan suatu mujisat. Memang mengambil hak orang lain itu adalah perbuatan dosa. Timbul pertanyaan “ Berdosakah si ibu dan si anak tersebut ? “ jawabannya hanya Tuhan yang tahu dan hanya Tuhan yang berhak mengatakan orang itu berdosa atau orang itu tidak berdosa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar